Zhengzhou Shuliy Mesin Bersama, Ltd
+8617324840543

Bagaimana Proses Penggorengan di Industri Makanan?

Dec 24, 2023

Bagaimana proses penggorengan dalam industri makanan?

Menggoreng adalah teknik memasak yang melibatkan perendaman makanan dalam minyak atau lemak panas. Ini banyak digunakan dalam industri makanan untuk menyiapkan berbagai hidangan, mulai dari kentang goreng renyah hingga ayam goreng emas. Proses menggoreng tidak hanya menambah rasa dan tekstur pada makanan tetapi juga membantu memasaknya dengan cepat dan merata. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari lebih dalam proses penggorengan, mengeksplorasi berbagai aspek seperti fisika di baliknya, metode penggorengan yang umum, jenis minyak/lemak yang digunakan, dan pentingnya pengendalian suhu dan tindakan pencegahan keselamatan.

Fisika di balik proses penggorengan

Untuk memahami proses penggorengan, penting untuk memiliki pemahaman dasar tentang fisika di baliknya. Ketika makanan direndam dalam minyak panas, terjadi beberapa transformasi fisik dan kimia. Tujuan keseluruhannya adalah memasak makanan sekaligus menjaga kelembapannya dan meningkatkan rasa dan teksturnya.

Salah satu faktor kunci dalam menggoreng adalah perpindahan panas. Panas berpindah dari minyak panas ke makanan melalui konduksi. Konduksi adalah proses perpindahan energi panas melalui kontak langsung antara dua zat. Saat makanan bersentuhan dengan minyak panas, makanan tersebut dengan cepat menghantarkan panas, menyebabkan perubahan kimia dan fisik yang diperlukan untuk memasak.

Proses penggorengan juga melibatkan konveksi, terutama pada deep fried. Konveksi adalah perpindahan panas melalui pergerakan molekul-molekul dalam suatu cairan atau gas. Saat makanan dimasak, panas menyebabkan gelembung udara di dalamnya mengembang, sehingga berkontribusi pada proses penggorengan. Gelembung udara ini menciptakan arus konveksi yang membantu memasak makanan secara merata dan cepat.

Metode penggorengan yang umum

Ada beberapa metode penggorengan yang umum digunakan dalam industri makanan. Metode-metode ini berbeda berdasarkan intensitas panas yang diterapkan, jenis minyak/lemak yang digunakan, dan hasil yang diinginkan. Mari jelajahi beberapa teknik menggoreng yang paling populer:

1. Menggoreng: Metode ini melibatkan merendam makanan sepenuhnya dalam minyak panas. Biasanya digunakan untuk makanan yang perlu dimasak dengan cepat dan memiliki tekstur yang renyah, seperti kentang goreng, nugget ayam, dan donat. Menggoreng membutuhkan penggorengan atau panci berisi minyak. Suhu minyak harus dikontrol dengan hati-hati untuk memastikan makanan dimasak dengan benar.

2. Menggoreng: Menggoreng adalah teknik menggoreng dangkal yang menggunakan sedikit minyak/lemak dalam penggorengan. Ini sering digunakan untuk makanan yang membutuhkan bagian luar yang renyah dan bagian dalam yang empuk, seperti fillet ikan, irisan daging, dan pancake. Dalam penggorengan, makanan biasanya dibalik di tengah proses memasak untuk memastikan warna kecokelatannya merata.

3. Menggoreng: Menggoreng adalah teknik memasak yang populer dalam masakan Asia. Ini melibatkan menggoreng makanan kecil-kecil dengan cepat dalam sedikit minyak dengan api besar. Menggoreng membutuhkan pengadukan dan pengadukan yang konstan untuk memastikan pemasakan yang merata. Biasa digunakan untuk masakan seperti tumis sayur, mie, dan nasi.

4. Menggoreng udara: Menggoreng udara adalah teknik menggoreng yang relatif baru dan mendapatkan popularitas karena pendekatannya yang lebih sehat. Ia menggunakan udara panas dan sedikit minyak untuk memasak makanan. Penggorengan udara mengalirkan udara panas ke sekitar makanan, menciptakan bagian luar yang renyah sekaligus meminimalkan jumlah lemak tambahan.

Jenis minyak/lemak yang digunakan

Pemilihan minyak atau lemak untuk menggoreng memainkan peran penting dalam menentukan rasa, tekstur, dan kualitas makanan yang digoreng secara keseluruhan. Industri makanan umumnya menggunakan berbagai macam minyak/lemak, yang masing-masing memiliki karakteristik uniknya sendiri. Mari kita lihat beberapa opsi populer:

1. Minyak nabati: Minyak nabati, seperti minyak kedelai, minyak kanola, dan minyak bunga matahari, umumnya digunakan dalam industri makanan karena rasanya yang netral dan titik asapnya yang tinggi. Titik asap yang tinggi adalah suhu di mana minyak mulai terurai dan menghasilkan asap. Menggunakan minyak dengan titik asap tinggi membantu menjaga suhu penggorengan tetap konsisten dan mengurangi risiko makanan menyerap minyak berlebih.

2. Lemak hewani: Lemak hewani, seperti lemak babi dan lemak, secara tradisional digunakan dalam menggoreng dan memberikan rasa yang berbeda pada makanan. Minyak ini memiliki titik asap yang relatif rendah dibandingkan minyak nabati. Lemak hewani dikenal dapat menghasilkan produk gorengan yang kaya dan beraroma.

3. Minyak campuran: Minyak campuran adalah kombinasi berbagai jenis lemak dan minyak. Mereka sering digunakan untuk mencapai profil rasa tertentu atau untuk meningkatkan karakteristik penggorengan minyak. Minyak campuran dapat memberikan manfaat minyak nabati dan lemak hewani, memberikan keseimbangan rasa dan kinerja yang sesuai.

Kontrol suhu dan tindakan pencegahan keselamatan

Mempertahankan suhu penggorengan yang tepat sangat penting untuk mencapai hasil optimal dan memastikan keamanan pangan. Suhu di mana makanan yang berbeda harus digoreng mungkin berbeda-beda, namun secara umum, kisaran 350 derajat F hingga 375 derajat F (175 derajat hingga 190 derajat ) dianggap ideal untuk sebagian besar makanan yang digoreng.

Kontrol suhu sangat penting karena minyak yang terlalu panas dapat menyebabkan kerusakan minyak dan produksi senyawa berbahaya. Sebaliknya, menggoreng dengan suhu lebih rendah dari yang disarankan dapat menyebabkan makanan menjadi berminyak dan kurang matang.

Untuk memantau dan mengontrol suhu penggorengan, berbagai alat dapat digunakan, seperti termometer penggorengan dan alat penggoreng dengan pengatur suhu. Penting juga untuk menghindari penggorengan atau wajan terlalu penuh, karena menambahkan terlalu banyak makanan dingin sekaligus dapat menurunkan suhu minyak secara signifikan, sehingga memasak tidak merata.

Selain pengendalian suhu, penting untuk mengikuti tindakan pencegahan keselamatan saat bekerja dengan minyak panas. Beberapa langkah keamanan utama meliputi:

1. Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, seperti sarung tangan dan celemek, untuk mencegah luka bakar.
2. Memastikan area berventilasi baik untuk meminimalkan penumpukan asap minyak.
3. Simpan alat pemadam kebakaran di dekat Anda, terutama di dapur komersial.
4. Menangani makanan dengan tangan kering untuk mencegah cipratan minyak.
5. Tidak meninggalkan area penggorengan tanpa pengawasan, karena menggoreng merupakan proses memasak yang beresiko tinggi.

Kesimpulannya

Proses penggorengan dalam industri makanan merupakan teknik memasak serbaguna yang menambah rasa, tekstur, dan daya tarik pada berbagai macam hidangan. Memahami fisika di balik penggorengan, metode penggorengan yang berbeda, jenis minyak/lemak yang digunakan, dan pentingnya pengendalian suhu dan tindakan pencegahan keselamatan adalah kunci untuk mendapatkan makanan gorengan yang lezat dan aman. Baik itu kentang goreng yang sempurna di restoran cepat saji favorit Anda atau ayam goreng renyah yang Anda nikmati di akhir pekan, proses penggorengan tidak diragukan lagi telah merevolusi dunia kuliner yang nikmat.


Produk-produk terkait